Label

Rabu, 15 Oktober 2014

Usia Bukan Halangan

Coba tebak, berapa usia ibu ini?

Bukan! Bukan yang berkaca mata, kalau itu sih nggak usah ditebak, usianya 49 tahun kurang 2 hari. Iya, ibu yang di sebelahnya itu, yang senyum manis.

Jadi, berapa kira-kira usianya?

Namanya Ibu Fatonah, beliau membahasakan untuk dirinya Eyang. Ya, Eyang Fatonah. Usianya 81 tahun!

Aku bertemu beliau tadi pagi hingga sore menjelang Ashar, dalam acara Pertemuan Penyuluhan Keamanan Obat Tradisional, yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

Aku hadir sebagai terapis yang menggunakan obat herbal sekaligus sebagai pengelola Lembaga Kursus Pengobatan Tradiional.

Hei, maaf, bukan isi acara yang ingin kuceritakan, biarlah itu dikisahkan oleh peserta lain atau di susun sebagai laporan oleh Dinas Kesehatan atau Balai POM sebagai mitra dan nara sumber dalam acara tadi.

Aku lebih tertarik membicarakan Eyang Fatonah. Alhamdulillah, aku berkesempatan duduk berdekatan dengan beliau dan setiap ada kesempatan ngobrol, tentunya dengan melibatkan peserta yang berdekatan.

Beliau penjual jamu racikan sejak tahu 1967 hingga sekarang. Empat orang anaknya sudah menjadi dokter.

Apa istimewanya?

Selain di usianya yang ke 81 tahun beliau masih tampak sehat, juga tetap mau belajar dan memberi manfaat. Betapa rendah hatinya, sebagai seorang senior, sudi hadir memenuhi undangan untuk diberi penyuluhan, Subhanallah. Walaupun, menurut ceritanya, ada guru besar yang sering silaturahim ke rumahnya untuk berkonsultasi.

Bicaranya masih lantang, karena katanya, beliau sering mengisi seminar dan acara-acara tentang herbal dan pengobatan tradisional.

Orangnya wellcome, aku langsung akrab. Aku mendampinginya saat pergi ke mushola, jalan perlahan sambil ngobrol, he he, jadi malu, hak sepatunya lebih tinggi beliau, aku sih terbiasa memakai alas kaki datar. Keanggunannya masih kelihatan, sebagai asli putri Jogja. Beda bangt dengan diriku yang he he he.

Sering kutatap beliau sambil membatin, sampaikah nantinya seusia beliau? Apa yang kulakukan seusinya? Bisakah melakukan seperti atau sekualitas yang beliau lakukan sekarang?

Belajar dan mengajar memang tak ada batas usia, memberi manfaat juga tak dibatasi jumlah tahun, keduanya harus terus mewarnai hidup ini, sampai akhir titiknya.

Eh, satu lagi yang sulit dipungkiri, usia sepuh hampir identik dengan latah (jangan protes, ini pendapat berdasarkan pengamatan pribadi), dan Eyang kita ini juga punya latah. Mau tau latahnya apa?

"Ok, sorry!"

Keren kan?

2 komentar:

  1. IKP artinya pa, Ummi? Maaf, malah tanya itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lembaga Kursus dan Pelatihan, Batra (Pengobatan Tradisional) An Nahl

      Hapus